Kamis, 31 Maret 2011

Keajaiban lebah

Siapa yang tidak mengenal lebah? Hewan kecil yang mungkin dianggap sebagian orang tidak berharga. Yang mungkin hanya dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Yang mungkin dianggap beberapa orang sebagai hewan yang hanya berguna dalam proses penyerbukan. Tapi, siapa yang menduga? Ternyata hewan yang hanya dianggap ‘biasa’ saja, bahkan memilki keluarbiasaan dalam kehidupannya. Sebenarnya, telah banyak beragam perkerjaan dan prilaku yang diperlihatkan oleh para hewan-hewan lain. Semuanya itu mengandung hikmah, ilmu serta pengetahuan dari sang penciptanya, Allah SWT. Perilaku burung burung bermigrasi ribuan kilometer dari tempat asalnya, kekuatan dalam pembuatan sarang laba-laba, kebersamaan koloni semut dalam membuat sarang dan mencari makanannya, itu semua adalah tanda bahwa semua ‘kekhasan’ dari tiap binatang itu berasal Dzat Yang Maha Pencipta.
Lebah sebenarnya hanyalah binatang kecil yang tidak memiliki akal dan pikiran. Tapi siapa sangka, ia dapat menciptakan suatu pekerjaan yang sebenarnya membutuhkan suatu perencanaan dan perhitungan tertentu. Bahkan, setiap kemampuan ini dimiliki oleh setiap ekor lebah. Jika dikumpulkan, ribuan lebah, bahkan mampu bekerjasama mengerjakan pekerjaan dengan tujuan yang sama tanpa adanya kesalahan sedikitpun.
Dalam kehidupan nyata, pada manusia, kesulitan terbesar dalam pengorganisasian sekelompok orang untuk bekerja bersma adalah dalam hal penjadwalan jadwal kerja serta pembagian pembagian tugas dan tanggung jawab. Misalnya saja dalam suatu Negara, Indonesia, terdapat dengan jelas pembagian-pembagian tugas dalam setiap bidangnya. Terdapat presiden dan para menteri, anggota legislatif pusat maupun daerah, baik MPR, DPR, DPRD ataupun DPD, para gubernur dan para stafnya, para walikota di tiap daerah, samapi ke lingkup paling kecil, yaitu RT. Dari semua pembagian yang telah diatur itu, memiliki keseragaman tujuan. Tapi dari ribuan pekerja yang ada di pemerintahan, tidak semuanya dapat mempertanggung jawabkan pekerjaannya dengan baik. Walaupun telah ada pengarahan ataupun perencanaan tentang suatu permasalahan, tapi pasti masih saja ada dari anggota pemerintah itu yang ‘bandel’ tidak mau mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan di perencanaan tersebut. Hanya beberapa saja yang dapat bekerja secara harmonis. Demikianlah, pembentukan kerja sama diantara beberapa ratus manusia cerdas dengan gagasan mereka masing-masing memerlukan pwrencanaan yang rumit dan biaya yang mahal. Dibandingkan dengan manusia, lebah tidaklah berpendidikan, dan dia tidaklah mengharapkan apapuin, misalnya uang ataupun kebutuhan meterialistik yang dibutuhkan oleh manusia, tetapi mereka menciptakan sarangnya yang bermanfaat bagi manusia sejak awal kelahiran mereka dan sepanjang hidup. Rata-rata, sekitar 60-70 ribu lebah hidup dalam sebuah sarang. Walaupun dengan populasi yang demikian padat, lebah mampu melakukan pekerjaannya secara terencana dan teratur rapi.
Para lebah madu, membuat tempat penyimpanan madu dengan bentuk heksagonal. Sebuah bentuk penyimpanan yang paling efektif dibandingkan dengan bentul geometris lainnya.Lebah menggunakan bentuk yang memungkinkannya menyimpan madu dalam jumlah maksimal dengan menggunakan bahan pembuatan yang sedikit. Itulah lebah yang memiliki cara menarik dalam membangun sarangnya. Mereka mulai membangun bentuk-bentuk dasar tempat penyimpanan madu dari sudut-sudut yang berbeda, seterusnya hingga pada akhirnya bertemu di tengah. Tidak adanya tampak ketidakserasian dari pekerjaan tersebut. Bahkan para ahli matematika merasa kagum melihat perhitungan lebah yang sangat cermat.
Lebah dapat berkomunikasi dengan sesamanya dengan sangat baik dan sulit untuk dipercaya. Setelah menemukan makanan, lebah pemadu yang bertugas mencari bunga untuk pembuatan madu terbang lurus ke sarangnya. Ia memberitahukan kepada lebah-lebah lain, arah sudut dan jarak sember makanan dari sarang dengan sebuah tarian khusus. Setelah memperhatikan secara seksama isyarat gerak dalam tarian tersebut, akhirnya lebah-lebah lain mengetahui posisi sumber makanan tersebut tanpa kesulitan untuk mencrinya.
Lebah merupakan insekisida sosial yang senantiasa hidup gotong royong dan saling ketergantungan. Pembagian tugas dan organisasinya sangat teratur, tertib, dan disiplin atas kesadaran sendiri untuk mencapai prestasi seoptimal mungkin sehingga kelangsungan dan kesanggupanmembentuk koloni sangat kuat. Misalnya, lebah ratu tugasnya bertelut terus menerus, lebah jantan mengawini ratu, sementara kelompok lebah pekerja menjaga dan member makanan larva, membangun sel-sel baru dan memperbaiki yang lama, serta memproses nektar jadi madu. Adapula tugas lain yang dikerjakan bersama-sama, yaitu menjaga sarang dari serangan musuh.
Hasil kerja keras lebah pun dapat dinikmati oleh manusia dengan memiliki khasiat yang sangat baik. Madu, yang berguna untuk menunjang kesehatan manusia. Lebah memang tidak memiliki akal pikiran, tetapi ia bisa melakukan pekerjaan yang luar biasa dibandingkan semua. Itulah tanda-tanda dari Sang Khalik. Yang telah mengilhami lebah untuk berbuat suatu pekerjaan yang luar biasa, yang pada akhirnya hasilnya dapat dimanfaatkan oleh manusia. Sungguh, penciptaan lebah yang luar biasa.


sumber : gabungan dari browsing dan kata-kata sendiri



Tidak ada komentar:

Posting Komentar